Minggu, 07 Februari 2010

Brain Gym, Optimalkan Perkembangan Otak

Sejak awal tahun 2000-an, para orang tua di Indonesia mulai akrab dengan
istilah brain gym. Disebut senam otak lantaran gerakannya sederhana
namun dapat membantu perkembangan otak secara keseluruhan. Di samping
itu, koordinasi mata, telinga, tangan, dan seluruh anggota tubuh juga
dapat diasah dengan melakukan rangkaian gerak tubuh yang dikembangkan
oleh Educational Kinesiology Foundation, Amerika Serikat, ini.

Buat para orang tua yang memiliki anak bayi dan balita, senam otak
merupakan jalan menuju optimalisasi tumbuh kembang buah hati. Senam ini
juga bisa dijadikan pelengkap terapi untuk anak-anak dengan kebutuhan
khusus. ''Brain gym menyeimbangkan setiap bagian otak dan membuka
sumbatan-sumbatan pada bagian otak,'' ungkap Lely Tobing, anggota Brain
Gym Indonesia.

Ada tiga dimensi otak yang dapat dikembangkan melalui pelaksanaan brain
gym secara berulang. Pertama, dimensi lateritas untuk belahan otak kiri
dan kanan. Kedua, dimensi pemfokusan untuk bagian belakang otak dengan
bagian depan otak. Ketiga, dimensi pemusatan untuk menyeimbangkan posisi
depan dan belakang (sistem limbis) serta otak besar.

Siapa yang boleh bersenam otak? Bayi usia nol bulan juga boleh ikut
brain gym. Bentuknya tentu saja tak seperti senam kesegaran jasmani.
''Yang dilakukan cuma memberi stimulasi yang dapat memberikan pengalaman
gerak pada bayi,'' jelas Lely yang juga kepala sekolah Twinkle Star.

Untuk bayi, senam otak paling baik diajarkan langsung oleh ibu untuk
menambah kedekatan. Matras yang lembut, baju yang nyaman, popok yang
kering, perut yang tak kelaparan, dan suasana yang mendukung penting
untuk diperhatikan. ''Beri anak minum air putih terlebih dulu karena itu
diperlukan sebagai penghantar energi listrik di dalam tubuh,'' saran
Lely.

Bagaimana melakukannya? Untuk anak usia nol hingga tiga bulan, senam
otak yang paling baik adalah gerakan silang baby brain gym. Agar bayi
mudah mengingat stimulasi yang diberikan kepadanya, lakukan senam secara
interaktif, berulang, dan dalam kondisi yang menyenangkan. ''Pastikan
anak siap, jangan memaksakannya, dan bikin aktivitas ini menjadi
semenarik mungkin,'' tegas Lely.

Gerakan silang cukup gampang dilakukan. Anda cuma harus menyentuhkan
tangan kanan si kecil ke lutut kirinya secara bergantian. ''Prinsipnya,
ini gerak yang menuntut koordinasi otak kanan dan kiri. Arah gerakannya
menyilangkan garis tubuh,'' imbuh Lely.

Gerakan silang juga dapat membantu meningkatkan daya konsentrasi anak.
Sementara itu, gerak menekan saklar otak--yang terdapat di bagian tulang
belikat yang menonjol di dada dan bagian pusar--bertujuan untuk
meningkatkan energi ke mata. ''Menekan saklar angkasa yang berada di
atas bibir dan di tulang ekor bertujuan membantu menyeimbangkan
kemampuan melihat jauh-dekat dan manajemen emosi'' urai Lely.

Brain gym memiliki 26 macam gerakan. Namun, itu tidak bisa dipaksakan
untuk sembarang anak. ''Harus disesuaikan dengan perkembangan motorik
anak,'' Lely mengingatkan.

Rangkaian Gerakan Senam Otak

Gerakan Silang Usia 0-3 Bulan
- Gerakan silang diberikan dalam posisi telentang.
- Tangan kiri digerakkan dengan kaki kanan dan sebaliknya.
- Di akhir usia 3 bulan, bayi harus bisa membolak-balikkan badan.
- Stimulasi gerak silang dapat merangsang kekuatan otot tangan.

Gerakan Silang Usia 4-8 Bulan
- Bayi mulai berusaha meraih benda yang ada dihadapanya.
- Stimulasi gerak silang mengkondisikan otak kanan dan kiri bayi untuk
melatih koordinasi mata dan gerak motoriknya. Dengan adanya koordinasi
tersebut, bayi dapat meraih benda di dekatnya.

Gerakan Brain Gym Usia 6-12 Bulan
- Tekan saklar otak dan tombol angkasa
- Tekan tombol bumi dengan memijit titik di bawah bibir dan tangan lain
di tulang kemaluan. Gunanya untuk mengaktifkan energi di otak tengah
yang dapat menyeimbangkan emosi, mengasah kemampuan anak menengok
dimensi atas dan bawah.
- Lakukan gerakan homolateral dengan menggerakkan kaki kiri dengan
tangan kiri--bergantian dengan sisi yang lain--secara pasif. Gerakan ini
bermanfaat untuk mengaktifkan spesialisasi otak kiri dan kanan serta
lateralisasi yang tercermin dari kemampuan anak memakai baju sendiri,
lempar-tangkap bola, menggambar, komunikasi, dan bernapas.

Brain Gym Usia 13-24 Bulan
- Lakukan saklar otak, tombol angkasa, tombol bumi, dan homolateral. -
Gerakan silang dengan fokus pada bahu dan panggul. Ini berguna untuk
mengaktifkan otak kiri dan kanan secara simultan seraya menyeimbangkan
fungsi kedua belahan otak tersebut.


Macam Gerakan Brain Games

• Gerakan Sakelar Otak:

Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada) dipijat selama 20-30 detik dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang atau memijat sebelah kanan dan kiri pusar.

Mengoptimalkan pengiriman pesan dari otak kiri ke kanan atau sebaliknya, meningkatkan penerimaan oksigen, dan menstimulasi aliran darah agar lebih lancar mengalir ke otak.

Guna: mengoptimalkan keterampilan motorik halus, memperbaiki sikap tubuh, meningkatkan energi, mengurangi stres visual dan relaksasi tengkuk serta bahu.

• Gerakan Silang

Gerakan ini mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang memerlukan penyeberangan garis tengah bagian lateral tubuh.

* Mengaktifkan gerakan mata dari kiri ke kanan, meningkatkan harmonisasi penglihatan (binokular)

* Guna: mengoptimalkan pekerjaan menulis, mendengar, membaca dan memahami, meningkatkan stamina, memperbaiki pernapasan, pendengaran dan penglihatan.

• Tombol Bumi

Ujung salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari lainnya di pinggir atas tulang kemaluan (15 cm di bawah pusar). Di sentuh selama 30 detik atau 4-6 kali tarikan napas penuh.

* Meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan horizontal sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom dalam tabel).

* Guna: mengurangi kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis pekerjaan seperti organisasi, perancangan seni, pembukuan.

• Tombol Imbang

Gerakan ini akan mengembalikan tiga dimensi keseimbangan tubuh (kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang). Tekan ’tombol imbang’ -— 4-5 cm ke kiri dan ke kanan dari garis tengah/lekukan di batas rambut antara tengkorak dan tengkung di atas tulang belakang -— sementara tangan satunya menyentuh pusar, selama 30 detik.

* Meningkatkan konsentrasi, pengambilan keputusan, pemikiran asosiatif, kepekaan indrawi untuk keseimbangan, menjernihkan pikiran dan menjaga badan tetap relaks

* Guna: mengerti konsep yang tersirat (saat membaca), mengkritisi, mengurangi mabuk perjalanan dan tekanan di kuping karena perubahan ketingian, mengoptimalkan pekerjaan menulis laporan, memakai telepon atau komputer.

• Kait Relaks

Tumpangkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah. Jemari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik tangan ke arah pusar dan terus ke depan dada. Pejamkan mata dan saat menarik napas, lidah ditempelkan ke langit-langit mulut dan lepaskan saat mengembuskan napas. Berikutnya, buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan, sambil mengambil napas dalam 1 menit lagi

* Meningkatkan koordinasi motorik halus dan pemikiran logis, dan pemusatan emosional.

* Guna: mendengar aktif, berbicara lugas, menghadapi tes dan bekerja dengan papan ketik, pengendalian diri dan keseimbangan.

Brain gym
Anda pasti berharap anak Anda pintar, lincah dan energik setiap saat. Salah satu caranya dengan memberikan asupan gizi yang lengkap bagi anaknya sejak dini, dan memberikan pendidikan sejak dini.
Selain metode tersebut, kini Anda juga bisa mencoba metode brain gym untuk menstimulasi perkembangan otak anak Anda. Karena ternyata bukan hanya tubuh dan wajah saja yang membutuhkan senam, maka otakpun ternyata memerlukan senam untuk merangsang tumbuh kembangnya.

Menurut ahli terapis brain gym 101 tersertifikasi Lely Tobing, brain gym atau senam otak merupakan serangkaian gerakan sederhana yang dapat membantu perkembangan otak secara keseluruhan, baik dalam sisi koordinasi mata, telinga, tangan dan seluruh anggota tubuh. ”Pada awalnya, program ini diterapkan untuk anak berkebutuhan khusus, namun seiring waktu diterapkan juga untuk anak-anak normal untuk menstimulasi otaknya agak berkembang lebih optimal,” ujar Lely dalam kegiatan sehari brain gym yang digelar oleh Huggies pekan lalu.
Selain itu, program dari Educational Kinesiology Foundation USA yang dikembangkan oleh Dr. Paul E Dennison ini, ditujukan untuk meningkatkan perkembangan kognitif, fisik, bahasa, sosial dan emosional anak secara bertahap, sehingga kemampuan belajar anak bisa meningkat.
Melampui tiga dimensi
Lely menyebutkan bahwa brain gym memiliki tiga dimensi pelatihan, yakni dimensi lateralitas, (kiri-kanan) untuk melatih koordinasi tubuh kiri kanan. Jika anak bermasalah dalam dimensi lateralitas, maka bermasalah dalam koordinasi tubuh kiri-kanannya seperti sulit memakai baju sendiri, lempar tangkap bola, menggambar, komunikasi, bernafas dll.
Yang kedua adalah dimensi centering (pemusatan, pengaturan), untuk koordinasi tubuh atas dan bawah, atau untuk system limbis (midbrain) dan otak besar (cerebral cortex). jika dimensi centeringnya bermasalah, maka koordinasi tubuh atas bawah tidak bagus seperti sulit melompat, keseimbangan, jongkok berdiri, gampang jatuh tersandung, takut ketinggian, dari sisi emosi yang tak terkontrol, agresif atau pasif.
Yang terakhir adalah dimensi fokus (fokus pemahaman) untuk mengkoordinasi bagian tubuh muka belakang, batang otak atau brainstem dan bagian depan otak (frontal lobes). Untuk anak yang dimensi fokus tidak seimbang maka akan tampak koordinasi depan belakang yang bermasalah seperti: gampang capek, otot-otot kaku terutama bagian belakang, gampang tantrum, fokus kurang, tidak mampu mengendalikan diri kapan berhenti dan kapan untuk maju dalam berbagai hal.
Selain untuk anak-anak, brain gym juga bisa dilakukan orang dewasa untuk meningkatkan kosentrasi, stamina, stress release, fokus, perilaku dan ketenangan emosi, performa olah raga, rasa percaya diri, menyanyi, musik, matematis, dll.
Sementara jika brain gym dilakukan pada anak dibawah 3 tahun, maka otak mereka dapat terstimulasi dengan optimal sehingga bisa memiliki kepribadian yang baik, relaks, lebih konsentrasi, punya daya ingat tinggi, dan terhindar dari berbagai masalah seperti disleksia, dispraksia dan sebagainya.
Tahapan brain gym
Setiap anak, umumnya akan mengalami lima tahapan dalam perkembangannya, antaralain tahapan ketika bayi lahir, dimana dia bisa bergerak namun tidak berpindah tempat (movement without motility). Tahap kedua adalah saat belajar bergerak dengan merayap (crawling), lalu belajar merangkak (creeping), berjalan (walking), dan berlari (running). “Jika tahapan ini terlewati, maka biasanya anak akan mengalami hambatan fungsi otak ataupun organ fisiknya,” tambah dia.
Sebelum brain gym dimulai sebaiknya dilakukan konsultasi pada dokter, dan juga dilakukan langkah pemanasan yang disebut PACE (Positive, Active, Clear dan Energetic) untuk menciptakan keadaan yang nyaman untuk belajar yang terdiri dari 4 aktifitas sederhana yaitu air, saklar otak, homolateral/gerakan silang dan kait relaks.
Keuntungan brain gym inipun diakui oleh Cherryl Fika, ibu dari Teuku Rasya (5 bulan). Menurut dia, kegiatan brain gym ini sangat membantunya dalam melatih kemampuan otak dan juga fisik putranya. Selain itu, dia juga mengaku jadi merasa lebih dekat dengan anaknya setelah melakukan beragam kegiatan yang melibatkan ibu dan anak seperti halnya gerakan brain gym ini. ”Menurut saya gerakan ini sangat sederhana, aplikatif, dan bisa diterapkan pada saat kita di rumah. saya pun, sering melakukannya sebelum memandikan anak saya saat mandi pagi atau mandi sore,” ujar Cherryl yang mengaku sering mengikuti beragam seminar yang bertema stimulasi otak pada anak itu.
Selain itu, Cherryl juga mengaku setelah melakukan brain gym, anaknya menjadi lebih kreatif dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan juga teman sebayanya.

Gerakan Brain Gym bagi anak usia 6-12 bulan
1. Saklar Otak : Memijit dua titik di bawah clavicular kiri-kanan dari sternum, sambul tangan lain memegang pusar untuk mengaktifkan sisi otak kiri dan kanan, meningkatkan energi ke mata
2. Tombol Bumi : Memijit titik dibawah bibir dan tangan lain di tulang kemaluan untuk mengaktifkan energi di otak tengah, menyeimbangkan emosi, mengaktifkan kemampuan melihat atas dan bawah
3. Tombol Angkasa : Memijit titik di atas bibir dan tangan lain memegang tulang ekor untuk mengaktifkan energi ke otak, menyeimbangkan kemampuan melihat jauh dekat, menyeimbangkan emosi
4. Gerakan Homolateral : Mengerakkan kaki kiri dengan tangan kiri bergantian dengan sisi yang lain, secara pasif untuk mengaktifkan spesialisasi otak kiri dan kanan, lateralisasi.

Sementara itu, untuk anak usia 13 bulan hingga 24 bulan, gerakan yang dilakukan sama dengan diatas, hanya ditambah dengan gerakan silang seperti menggerakkan kaki kiri dan tangan kanan lalu bergantian, dengan fokus pada bahu dan panggul untuk mengaktifkan otak kiri dan kanan secara simultan, menyeimbangkan fungsi kedua belahan otak.
Gerakan silang ini baik untuk menstimultan otak karena pada dasarnya, fungsi otak sendiri dapat dikembangkan dengan mempolakan gerakan gerakan pola silang (menyilang garis tengah tubuh, cross pattern), dan gerakan pola satu sisi (homolateral).


sumber : dari internet

Tidak ada komentar: